BATIK JUMPUTAN

BATIK JUMPUTAN : Pengertian, gambar, asal daerah, serta alat dan bahan beserta prosedur pembuatannya.Batik merupakan salah satu seni dan budaya yang di miliki oleh Indonesia. Di jelaskan oleh J.L.A Brandes sebagai satu dari sepuluh kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Jawa pada khususnya sebelum masuknya budaya India.

Batik telah menjadi warisan budaya dan bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam peristiwa penting maupun rutinitas harian seperti halnya untuk menggendong bayi, simbolisasi acara pernikahan, upacara duka, hiasan rumah, acara kenegaraan dan sebagainya. Indonesia memiliki banyak sekali ragam motif batik di mana setiap motifnya memiliki filosofi tersendiri yang mewakili setiap daerah asalnya. Tak hanya kaya motif, batik juga memiliki ragam teknik pembuatannya, ada yang dicetak dengan mesin ada pula yang ditulis secara manual. Salah satu batik yang terkenal di masyarakat Indonesia adalah batik jumputan

Pengertian Batik Jumputan

Batik jumputan ada di berbagai daerah di Indonesia. Nama jumputan berasal dari kata “jumput”, di mana kata ini mempunyai makna berhubungan dengan cara pembuatan batik yang dicomot (ditarik) atau dijumput (dalam Bahasa Jawa). Batik menggunkan teknik tutup celup ini sudah dikenal di berbagai belahan dunia. Batik jumput atau batik ikat celup juga merupakan batik yang akan diberi corak-corak tertentu dan menggunakan alat sejenis pengikat dan sejenis biji-bijian. Pengertian desain dalam pembuatan batik ikat celup dapat diartikan sebagai corak gambar yang terbentuk pada bidang kain akibat rintangan warna, secara jahitan, atau secara ikatan sesuai pola yang diinginkan. Dengan kata lain, "Jumputan" sendiri diambil dari kata dasar jumput yang memiliki arti mengambil kain dengan cara dicomot sedikit demi sedikit dengan tangan untuk kemudian diikat agar bisa memberikan pola sata dicelupkan dalam pewarna. Teknik untuk membuat batik jumputan ini juga disebut dengan teknik jumputan. Dibanding batik pada umumnya, motif jumputan lebih menekankan pada warna dasar kain merah, pink atau hijau. Sementara motifnya juga terkesan santai dan sederhana, sehingga motif batik ini sering digunakan untuk berbagai kesempatan baik formal maupun non formal. Bahkan, bisa dijadikan pakaian sehari-hari.

                                                 Ket : beberapa motif jumputan

Asal Daerah Batik Jumputan

Berdasar keterangan sejarah, motif Batik Jumputan di bawa dari Tiongkok, ada juga yang menyatakan berasal dari para saudagar India ke Indonesia pada jaman dahulu. Akan tetapi pada perkembangannya dipengaruhi daerah masing-masing. Jadi jangan heran, kalau ada batik jumputan yang berbeda-beda di setiap kota. Beberapa daerah yang banyak terdapat Batik Jumputan antara lain, Sumatera seperti Palembang, Kalimantan Selatan, Jawa dan Bali. Di Pulau Jawa sendiri, Batik Jumputan berkembang dengan baik di Solo, Yogyakarta dan Pekalongan.

Alat dan Bahan Membuat Batik Jumputan

Apa saja alat dan bahan untuk membuat Batik Jumputan? Berikut saya jelaskan, alat-alat yang digunakan sebagai berikut :

  1. Kompor
  2. Baskom
  3. Panci
  4. Gunting
  5. Tali
  6. Jarum
  7. Spidol
  8. Spatula
  9. Kain berwarna putih
  10. Wenter
  11. Air
  12. Garam dapur

Prosedur Dalam Membuat Batik Jumputan


  1. Langkah awal saat akan membatik adalah mempersiapkan semua bahan dan alatnya. Karena jika ada yang tertinggal akan menghambat proses pembuatannya.
  2. Selanjutnya buatlah pola dasar dengan menggunakan spidol, Buat bola sesuka hati atau sesuai motif yang diinginkan.
  3. Pola yang sudah dibuat kemudian diikat dengan tali. Proses ini dapat membuat bagian yang diikat tidak menyerap warna. Jadi perlu diperhatikan dengan seksama saat proses mengikat talinya.
  4. Selanjutnya persiapan mencelup kain ke pewarna. Siapkan dua liter air untuk setiap warna dan bubuhkan garam secukupnya.
  5. Panaskan di atas perapian hingga mendidih. Jangan lupa untuk mengaduknya agar pewarnanya benar-benar tercampur dengan sempurna.
  6. Celupkan kain ke dalam larutan pewarna tadi saat masih mendidih. Lakukan berulang kali sehingga tak ada lagi warna asli kain. Selain dicelup juga bisa digunakan teknik menyiram atau kuas.
  7. Lalu bilaslah kain tadi menggunakan air dingin agar pewarna yang tidak terserap karena kelebihan pigmen tidak luntur atau tercampur ke warna lain.
  8. Lakukan langkah di atas berulang-ulang untuk menambah motif.
  9. Proses terakhir ialah menjemurnya dengan cara diangin-anginkan tanpa terkena sinar matahari langsung. Agar terlihat rapi, jahitlah tepi kain agar benang pada kain terlihat lebih rapi.
Nah sekarang sudah tau kan cara membuat batik Jumputan, selamat mencoba ya..
 [by : Varisha Sheenaz Fannani]

Komentar